
📅 Tanggal Rilis
-
Tanggal tayang bioskop: 20 Februari 2025
-
Negara asal: Indonesia
-
Durasi: Sekitar 100–110 menit
🎥 Sutradara, Penulis, dan Produksi
-
Sutradara: J.P. Yudhi
-
Penulis Skenario: Oka Aurora
-
Produser: Joseph Tarigan
-
Produksi oleh: Josh Pictures
🌟 Pemeran Utama
-
Rayn Wijaya sebagai Made, seorang dalang muda yang terlahir dari keluarga penggiat seni tradisi Bali
-
Vonny Felicia sebagai Niluh, sahabat masa kecil Made yang menjadi sumber ketenangan hatinya
-
Bulan Sutena sebagai Putu, gadis dari keluarga pembuat wayang yang dijodohkan dengan Made
-
Pemeran pendukung: Naomi Hitanayri, Victor Agustino, Gusti Harindra, Wina Marino, dan lainnya
🎭 Genre dan Tema
-
Genre: Drama romantis remaja dengan nuansa budaya tradisional Bali
-
Tema utama: Cinta, pilihan hidup, benturan antara tradisi dan keinginan pribadi
🧠 Sinopsis Singkat
Made, pemuda pewaris seni wayang kulit Bali, hidup dalam bayang-bayang nama besar sang ayah yang merupakan dalang legendaris. Sejak kecil, ia bersahabat dengan Niluh—gadis desa yang ceria dan sederhana. Seiring berjalannya waktu, perasaan tumbuh di antara keduanya. Namun, keluarga Made telah menjodohkannya dengan Putu, gadis dari keluarga perajin wayang sebagai bagian dari tradisi dan kehormatan leluhur. Di tengah pesona alam Bali dan kekayaan budayanya, Made dihadapkan pada pilihan berat: tetap setia pada cinta hatinya, atau menjalani peran yang telah ditentukan untuknya oleh keluarga dan adat.
🌍 Nuansa dan Penyajian
Film ini membawa penonton menyelami keindahan alam dan budaya Bali secara mendalam. Tradisi seperti pementasan wayang kulit, festival layang-layang, serta tarian-tarian sakral ditampilkan dengan sinematografi yang kaya warna dan tekstur. Musik latar menggunakan instrumen khas Bali, memperkuat suasana spiritual dan emosional dalam cerita.
⭐ Penerimaan & Kesan
-
Film ini mendapat sambutan positif karena berhasil mengangkat budaya Bali secara otentik dan tidak sekadar sebagai latar
-
Chemistry antara para pemeran muda dinilai alami dan kuat
-
Meski alur kisah cinta segitiga dinilai familiar, penyajian konteks budaya dan nilai keluarga menjadikan film ini terasa segar dan menyentuh