
📅 Tanggal Rilis
-
Tanggal tayang bioskop: 13 Maret 2025
-
Platform Streaming (Netflix): Tersedia mulai 17 Juli 2025
🎥 Sutradara, Penulis, dan Produksi
-
Sutradara: Wahyu Agung Prasetyo
-
Penulis Skenario: Wahyu Agung Prasetyo & Vanis
-
Produksi oleh: Clock Work Films bekerja sama dengan Ravacana Films
🌟 Pemeran Utama
-
Ardhana Jovin sebagai Ipung, seorang bocah laki-laki yang penasaran namun ceroboh
-
Landung Simatupang sebagai Mbah Lanang, sosok kakek bijak yang memperingatkan larangan bersiul
-
Sri Isworowati sebagai Mbah Wedok, nenek yang menjaga kearifan budaya
-
Pemeran pendukung lain seperti Jamaluddin Latif, Siti Fauziah, Teguh Mahesa, Fajar Suharano, dan lainnya
🎭 Genre & Tema
-
Genre: Horor Supranatural dengan kentalnya unsur budaya lokal
-
Tema utama: Mitos Jawa larangan bersiul saat maghrib, akibat melanggar pantangan, dan kutukan turun-temurun
🧠 Sinopsis Singkat
Ipung, seorang anak laki-laki di desa terpencil, diingatkan oleh kakek dan neneknya untuk tidak bersiul saat senja hingga malam hari — sebuah pantangan berdasarkan mitos lokal. Karena rasa penasaran, Ipung tetap bersiul saat maghrib, dan sejak itu mengalami teror gaib. Ia kerap bermimpi bertemu sosok menyeramkan mirip orang-orang di desanya, disertai bisikan yang mengancam nyawanya. Masyarakat desa mulai resah ketika kematian sesepuh mengikuti perbuatan serupa. Ipung hanya punya dua pilihan: menyerah pada kutukan atau mencari cara untuk melarikan diri dengan berpindah raga dari orang yang tersesat di alam gaib karena pernah melanggar pantangan itu.
🌍 Nuansa Visual & Budaya
Film ini menampilkan suasana desa Jawa lengkap dengan dialek lokal, rumah tradisional, dan kebiasaan memelihara burung perkutut. Suasana malam dan suara alam seperti jangkrik digunakan untuk menciptakan ketegangan alami tanpa bergantung pada efek jump scare.
⭐ Penerimaan & Nilai Moral
-
Menerima pujian untuk pendekatan horor yang berbasis budaya kearifan lokal, bukan sekadar teror visual semata
-
Aktor cilik Ardhana Jovin tampil memukau sebagai Ipung, menggambarkan kepolosan sekaligus ketakutan seorang anak dalam menghadapi konsekuensi kesalahan
-
Film ini menyampaikan pesan moral penting: menghargai pantangan yang diwariskan oleh leluhur dan mendengarkan nasihat orang tua bukan hanya soal kepercayaan, tetapi bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar